17 Oktober 2012

Kisah di Kereta Api

 

Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela.
Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan rasa girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya:

”Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu… mereka berjalan seakan-akan menyusul kita”.

Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.

Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang dgn jengkel mengamati tingkah pemuda yang kekanak-kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu. Tidak lama pemuda itu kembali berteriak:

“Ayah, lihat itu, itu awan khan…? lihat… mereka juga ikut berjalan bersama kita juga…”.

Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
 

Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:

“Kenapa anda tidak membawa anak anda yang idiot ini ke dokter jiwa?”

Sejenak, ayah pemuda itu terdiam. Lalu ia dia menghela napas & menjawab:
“Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan semenjak lahir. ia baru dioperasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya sendiri”.

Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.

¤ Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan mem-vonis seseorang dengan apa yg anda lihat saja. Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan sangat tercengang.


14 Oktober 2012

Telur dan Kepompong

 

Coba kita amati sebutir TELUR.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir...

Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatannya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan

baru telah lahir!. Anak ayam lahir dengan lucunya.

Coba perhatikan juga KEPOMPONG.

Jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka ulat akan keluar tanpa sayap & batal menjadi kupu2 yg siap terbang. Hanya bisa merayap lemah tanpa sayap.

Tapi jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan nya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan
baru telah lahir. Ulat berubah menjadi Kupu2 yg sayapnya kuat & indah, berterbangan kesana kemari.

Demikianlah diri kita. Hal2 BESAR selalu dimulai dari DALAM, dari diri kita sendiri, bukan dari luar.


Tuhan memberi tantangan kehidupan kepada kita seperti cangkang telur & kulit kepompong. Jika dipecahkan oleh orang lain, justru akan memperlemah kita. Kita harus bisa memecahkannya sendiri!


Memang terasa sulit, perlu ketangguhan & kekuatan hati. Tapi demikianlah yang diminta Tuhan dari kita...demikianlah kita di desain Tuhan.


Terus mencoba. Man jadda wajada, man shabara zhafira....

Kisah Sebotol Minyak

 
Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia
memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh rupee. Kemudian anak itu

pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia

terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika

mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis,

"Ooo... saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak

setengah botol!" Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia

memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak.
Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee lagi. Kemudian anaknya

pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya

tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Ia pulang

dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, "Ooo... ibu saya tadi

terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu

pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan

separuh minyak." Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia.

Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol
minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee. Anaknya yang

ketiga pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya

tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya

dengan sangat bahagia. Ia berkata, "Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak."
Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga
seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah,

dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada

ibunya, "Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari

agar bisa mendapatkan lima rupee untuk membeli minyak setengah botol yang

tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu."

Kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata yang terang.
Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya
dalam bentuk KERJA.

Kisah Bangkai Tikus


 
 
KISAH SUATU PAGI…

Pagi itu ketika bangun tidur

Saya dikagetkan oleh sesosok bangkai yang penuh darah di karpet Indah di ruang keluarga rumahku
Sesosok bangkai tikus yang penuh darah dengan perut teruburai, terbujur di pojokkan karpet mengotori pagi hariku
Maka pagi itu dengan menggerutu aku buang bangkai itu dengan penuh amarah, tambah marah ketika tahu bahwa ada seekor kucing di depan pintu yang mengotori terasku dengan kakinya yang penuh darah… sehingga dengan penuh amarah aku lempar dengan sandal yang terdekat dengan tempatku berdiri…
Lalu perasaan bad mood it terbawa terus di jalan waktu menyetir mobil sehingga karena tidak terlalu “konsen” sampai menyenggol sepeda motor… sehingga menyisakan baret yang cukup dalam di bemper mobilku…
Sehingga di kantor-pun jadi tidak mood kerja – hingga dimarahi bos – hingga kerja seharian dengan pikiran tidak enak
hingga sore ketika pulang kerja…merasakan betapa menyedihkannya hari itu… bahkan bertambah emosi ketika menyadari karpet yang di ruang keluarga yang tadinya Indah sekarang menjadi kotor luar biasa dengan adanya darah tikus yang sudah mengering… lebih sulit untuk dibersihkan… sehingga malam itu semua tinggal menjadi penyesalan karena betapa banyak kerugian yang terjadi gara-gara seekor tikus…
BANDINGKAN DENGAN YANG INI…
Pagi itu ketika bangun tidur
Saya dikagetkan oleh sesosok bangkai yang penuh darah di karpet Indah di ruang keluarga rumahku
Sesosok bangkai tikus yang penuh darah dengan perut teruburai, terbujur di pojokkan karpet mengotori pagi hariku
Maka pagi itu dengan menggerutu aku buang bangkai itu dengan penuh amarah, ketika tahu keluar rumah baru sadar bahwa ada seekor kucing di depan pintu yang mengotori terasku dengan kakinya yang penuh darah… lalu aku MENYADARI… seekor kucing sudah menjalankan tugasnya menjaga rumahku…
Seekor tikus pengganggu telah berhasil dienyahkan dari rumahku.
Setelah selesai membuang bangkai tikus, aku bersihkan kaki kucing itu dengan siraman air dan sedikit menggosok sembari berbisik … TERIMAKASIH… aku BERSYUKUR ada kucing di rumahku…
Lalu setelah itu kubersihkan juga darah di karpet sebelum mengering… juga teras aku pel bersih…
Lalu berangkat kerja dengan satu pikiran nyaman … nanti malam tidak ada lagi gangguan tikus yang sering mengganggu tidurku dengan tingkahnya di atas atap rumahku….

Dan hari itu berjalan lebih nyaman dan Indah…


“ANDA memang tidak bisa mengubah apa yang akan anda hadapi tapi anda bisa mengubah bagaimana anda menghadapainya, dan itu menentukan apa yang akan ANDA peroleh di masa yang akan datang”

Film Omar dan Keteladanan Umar bin Khattab

 
Film Omar yang menceritakan kehidupan salah satu sahabat Rosulullah yang di jamin oleh Allah utk masuk surga yakni Umar Bin Khattab. Film ini sedang menjadi polemik di kalangan ulama timur tengah. ada ulama yang setuju dan ada yang tidak setuju.
 

Salah satu ulama yang tidak setuju adalah mufti Arab saudi beliau mengatakan bahwa karakter umar bin khattab terlalu mulia utk di wakilkan oleh para manusia zaman sekarang dan atas segala kelemahan dan kerendahan saya di bandingkan dgn para ulama yang menolak film tsb justru saya pihak yang setuju akan pemutaran film tsb.
 

Alasan saya adalah saat ini kecendrungan minat baca masyarakat negeri ini semakin menurun. indikasinya adalah banyaknya penerbit buku dan toko buku yang bangkrut. dan televisi saat ini menjadi media pengganti buku utk dijadikan sarana pendidikan.

Tapi bukan itu sebenarnya yang hendak saya maksud untuk menulis tulisan ini, ada hal lain yang mengganggu pikiran saya ttg sejauh mana film omar tsb membekas dan menyentuh di dalam benak para kaum muslimin sehingga mereka menjadi manusia dari level rendah menjadi manusia yang patut utk di hormati.


Beberapa hari setelah 1 syawal saya berbincang2 dgn salah satu pejabat pemerintah kota bekasi, beliau mengatakan kalau dia dan keluarganya menjadikan film omar "santapan sahur kedua". dan mereka tidak pernah melewatkannya
tapi mengapa pejabat itu masih menggunakan kendaraan dinas utk keperluan keluarganya. sedangkan umar bin khattab tidak seperti itu. (tidakkah beliau berfikir akan hal itu???)

kemudian saya pernah ngobrol dgn seorang pengusaha kelas "ikan kakap" di bekasi, beliau keluarga yang menjadikan film omar sebagai menu tambahan penambah nutrisi keimanan. dan seluruh keluarganya harus kumpul utk menonton film tersebut,
tapi mengapa beliau dan keluarganya jarang sekali datang ke mesjid memenuhi "undangan" Allah utk shalat berjamaah. sedangkan umar bin khattab pernah menginfakkan seluruh kebunnya gara2 terlambat dtg ke mesjid utk shalat berjamaah.

belum lagi perbincangan-perbincangan saya dgn beberapa ustadz yang sering nongol di televisi dgn gaya hidup yang mencolok mata para kaum dhuafa.

mereka mengaku sebagai juru dakwah yang ingin mempresentasikan ajaran Muhammad SAW dan para sahabatnya. tetapi kehidupan Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak ingin kalian contoh hai para ustadz selebririts. Lihatlah bagaimana Muhammad SAW dan para sahabatnya berpenampilan sederhana tidak berlebihan padahal mereka para pemimpin negara dan pengusaha.

saya sangat berharap film omar mampu menjadi mesin pencuci otak para kaum muslimin di negeri ini yang otaknya sudah di cekokin oleh kebudayaan "alien"
dan sebagai konsumen yang di tuntut cerdas, seharusnya kita mampu mengambil contoh dan kita terapkan di kehidupan kita, jangan hanya mengatakan " semalam saya nonton film omar dan bagus sekali filmnya" tapi di saat bersamaan dia sedang melakukan sesuatu yang di larang oleh umar bin khattab. (Fefen Alif Sugandi)

10 Oktober 2012

Bapak, Anak dan Keledai





Ditengah Perjalanan Sang Anak naik Keledai dan Bapaknya berjalan disampingnya, ada orang melihat dan berkomentar:
 

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI !, GAK HORMAT SAMA BAPAKNYA, MASA BAPAKNYA DISURUH JALAN KAKI".

Ditengah melanjutkan perjalanannya, gantian sang Bapak yang menaiki Keledai & Anaknya berjalan disampingnya. Ada orang mengomentari lagi:

 

 "INI BAPAK KOK GAK SAYANG SAMA ANAK, MASA ANAKNYA DIBIARKAN JALAN KAKI".
 

Perjalanan masih dilanjutkan lagi. Karena dikomentari terus, mereka berdua memutuskan menaiki Keledainya bersama-sama. Lalu ada orang lagi melihat & berkomentar lagi: 

"DASAR ANAK BAPAK SAMA" NGAK PUNYA KASIHAN SAMA HEWAN.., MASA KELEDAI DINAIKI BERDUA SIH".

Karena salah lagi apa yang dilakukannya maka Bapak dan Anak berjalan kaki sambil memegang tali Keledainya yang juga berjalan tanpa dinaiki. Namun tetap saja ada orang yang berkata:

 

"HAAAHH!...BAPAK & ANAK YG BODOH, MASA PUNYA KELEDAI TIDAK DIGUNAKAN SAMA SEKALI".

Karena Perjalanan sudah hampir sampai, Bapak dan si Anak menghindari komentar orang lalu gantian berdua menggotong Keledai tersebut dipunggung mereka.

Orang2 yang berpapasan, terheran2. Komentar mereka:


"DASAR EDAN..!, DUNIA TERBALIK !, KELEDAI KOK MENUNGGANGI MANUSIA".

APA PESAN MORAL KISAH SEDERHANA INI ??..

Dimanapun kita berada, apapun yang kita lakukan, akan ada selalu pandangan negatif dari orang-orang disekitar kita!, ITU PASTI.
Tinggal kita melihatnya sebagai TEMBOK yang menghalangi, atau sekedar JEMBATAN BATU yang memang harus kita lalui untuk menuju ke masa depan. SEMUA TERGANTUNG DARI CARA BERPIKIR KITA SENDIRI.

Mau jadi PEMENANG - yang terus optimis, senyum-senyum saja melihat penghalang-penghalang sambil mengucap: "InsyaAllah bisa...".
Atau menjadi PECUNDANG yang semua hal terasa sulit melulu, hanya mendengarkan komentar orang lain dan sampai memberatkan langkah untuk maju. 

 

09 Oktober 2012

Ketika Kehormatan mulai luntur (dibalik fenomena facebook)

 

Tanpa kita sadari, setan menggangu kita melalui facebook. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat. Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.


Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.


Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?’


Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.


Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.


Wuiiih......ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentarin orang bahkan mohon maaf ....’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.


Fenomena itu bernama facebook , setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :


Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?” ------ kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh...”


Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...” kemudian komen2 nakal bermunculan...


Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi.... ”, ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan.


Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya ...., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu....” ----lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.


Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ? ’----langsung berpuluh2 komen datang.


Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit...”


Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih ” .


Dan ribuan status-status yang numpang jahilliyah dan pengin ada komen-komen dari lainnya.


Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.


Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.


Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg di dalam foto tersebut sudah berjilbab


Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....


Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.


Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya . Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah radhiyallahu 'anha:


“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang Humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab, “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata, “Baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah....


Ingatlah Abdurahman bin Auf radhiyallahu 'anhu mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya, maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).


Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .


Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita


“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).


Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.


Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah – tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat.


Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.


Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.


catatan


***" Iffah (bisa berarti martabat/kehormatan) adalah bahasa yang lebih akrab untuk menyatakan upaya penjagaan diri ini. Iffah sendiri memiliki makna usaha memelihara dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak halal, makruh dan tercela."


Sumber : FTJAI

07 Oktober 2012

Bulan Pernah Terbelah

   


Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya.  
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.


Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."


Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"


Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"


Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."

Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.


Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.


Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,


"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".


Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.


Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq