Semoga kata yang terserak bisa menjadi secercah cahaya bagi jiwa yang haus makna, dan rentetan kisah bisa menjadi nasihat bagi para pencari kebenaran. Semoga persembahan kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi insan yang sedang tumbuh bersiap dan senantiasa berbenah bagi kehidupan yang lebih baik.
01 Juli 2009
MENGAMBIL RESIKO
Seorang lelaki yang bertanya kepada petani apakah ia telah menanam gandum untuk musim itu. Petani itu menjawab, “Belum, saya takut hujan tidak akan turun.”
Orang itu bertanya lagi, “Apakah Anda menanam jagung?” Petani itu menjawab, “Tidak, saya takut akan diserang serangga.”
Kemudian orang itu bertanya lagi, “Jadi, apa yang Anda tanam?” Petani itu menjawab, “Tidak ada. Saya tidak mau mengambil resiko.”
Sahabat, Tidak pernah ada keberhasilan tanpa keberanian mengambil resiko. Mengambil resiko tidak berarti berspekulasi secara bodoh dan berprilaku tanpa tanggung jawab. Dalam hidup kita perlu berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan agar hidup kita dapat terus bergerak maju.
Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan.
Menangis beresiko memperlihatkan kecengengan.
Bertemu orang lain beresiko memperlihatkan keterlibatan.
Menunjukkan perasaan beresiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya.
Mengemukakan gagasan-gagasan, impian-impian Anda di hadapan umum beresiko kehilangan mereka.
Mencintai beresiko untuk tidak dicintai.
Hidup beresiko mati.
Berharap beresiko putus asa.
Mencoba beresiko gagal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar