17 Oktober 2012

Kisah di Kereta Api

 

Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela.
Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan rasa girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya:

”Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu… mereka berjalan seakan-akan menyusul kita”.

Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.

Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang dgn jengkel mengamati tingkah pemuda yang kekanak-kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu. Tidak lama pemuda itu kembali berteriak:

“Ayah, lihat itu, itu awan khan…? lihat… mereka juga ikut berjalan bersama kita juga…”.

Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
 

Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:

“Kenapa anda tidak membawa anak anda yang idiot ini ke dokter jiwa?”

Sejenak, ayah pemuda itu terdiam. Lalu ia dia menghela napas & menjawab:
“Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan semenjak lahir. ia baru dioperasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya sendiri”.

Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.

¤ Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan mem-vonis seseorang dengan apa yg anda lihat saja. Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan sangat tercengang.


14 Oktober 2012

Telur dan Kepompong

 

Coba kita amati sebutir TELUR.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir...

Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatannya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan

baru telah lahir!. Anak ayam lahir dengan lucunya.

Coba perhatikan juga KEPOMPONG.

Jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka ulat akan keluar tanpa sayap & batal menjadi kupu2 yg siap terbang. Hanya bisa merayap lemah tanpa sayap.

Tapi jika sebuah Kepompong dipecahkan oleh kekuatan nya SENDIRI dari dalam, maka kehidupan
baru telah lahir. Ulat berubah menjadi Kupu2 yg sayapnya kuat & indah, berterbangan kesana kemari.

Demikianlah diri kita. Hal2 BESAR selalu dimulai dari DALAM, dari diri kita sendiri, bukan dari luar.


Tuhan memberi tantangan kehidupan kepada kita seperti cangkang telur & kulit kepompong. Jika dipecahkan oleh orang lain, justru akan memperlemah kita. Kita harus bisa memecahkannya sendiri!


Memang terasa sulit, perlu ketangguhan & kekuatan hati. Tapi demikianlah yang diminta Tuhan dari kita...demikianlah kita di desain Tuhan.


Terus mencoba. Man jadda wajada, man shabara zhafira....

Kisah Sebotol Minyak

 
Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia
memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh rupee. Kemudian anak itu

pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia

terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika

mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis,

"Ooo... saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak

setengah botol!" Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia

memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak.
Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee lagi. Kemudian anaknya

pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya

tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Ia pulang

dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, "Ooo... ibu saya tadi

terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu

pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan

separuh minyak." Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia.

Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol
minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee. Anaknya yang

ketiga pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya

tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya

dengan sangat bahagia. Ia berkata, "Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak."
Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga
seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah,

dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada

ibunya, "Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari

agar bisa mendapatkan lima rupee untuk membeli minyak setengah botol yang

tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu."

Kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata yang terang.
Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya
dalam bentuk KERJA.

Kisah Bangkai Tikus


 
 
KISAH SUATU PAGI…

Pagi itu ketika bangun tidur

Saya dikagetkan oleh sesosok bangkai yang penuh darah di karpet Indah di ruang keluarga rumahku
Sesosok bangkai tikus yang penuh darah dengan perut teruburai, terbujur di pojokkan karpet mengotori pagi hariku
Maka pagi itu dengan menggerutu aku buang bangkai itu dengan penuh amarah, tambah marah ketika tahu bahwa ada seekor kucing di depan pintu yang mengotori terasku dengan kakinya yang penuh darah… sehingga dengan penuh amarah aku lempar dengan sandal yang terdekat dengan tempatku berdiri…
Lalu perasaan bad mood it terbawa terus di jalan waktu menyetir mobil sehingga karena tidak terlalu “konsen” sampai menyenggol sepeda motor… sehingga menyisakan baret yang cukup dalam di bemper mobilku…
Sehingga di kantor-pun jadi tidak mood kerja – hingga dimarahi bos – hingga kerja seharian dengan pikiran tidak enak
hingga sore ketika pulang kerja…merasakan betapa menyedihkannya hari itu… bahkan bertambah emosi ketika menyadari karpet yang di ruang keluarga yang tadinya Indah sekarang menjadi kotor luar biasa dengan adanya darah tikus yang sudah mengering… lebih sulit untuk dibersihkan… sehingga malam itu semua tinggal menjadi penyesalan karena betapa banyak kerugian yang terjadi gara-gara seekor tikus…
BANDINGKAN DENGAN YANG INI…
Pagi itu ketika bangun tidur
Saya dikagetkan oleh sesosok bangkai yang penuh darah di karpet Indah di ruang keluarga rumahku
Sesosok bangkai tikus yang penuh darah dengan perut teruburai, terbujur di pojokkan karpet mengotori pagi hariku
Maka pagi itu dengan menggerutu aku buang bangkai itu dengan penuh amarah, ketika tahu keluar rumah baru sadar bahwa ada seekor kucing di depan pintu yang mengotori terasku dengan kakinya yang penuh darah… lalu aku MENYADARI… seekor kucing sudah menjalankan tugasnya menjaga rumahku…
Seekor tikus pengganggu telah berhasil dienyahkan dari rumahku.
Setelah selesai membuang bangkai tikus, aku bersihkan kaki kucing itu dengan siraman air dan sedikit menggosok sembari berbisik … TERIMAKASIH… aku BERSYUKUR ada kucing di rumahku…
Lalu setelah itu kubersihkan juga darah di karpet sebelum mengering… juga teras aku pel bersih…
Lalu berangkat kerja dengan satu pikiran nyaman … nanti malam tidak ada lagi gangguan tikus yang sering mengganggu tidurku dengan tingkahnya di atas atap rumahku….

Dan hari itu berjalan lebih nyaman dan Indah…


“ANDA memang tidak bisa mengubah apa yang akan anda hadapi tapi anda bisa mengubah bagaimana anda menghadapainya, dan itu menentukan apa yang akan ANDA peroleh di masa yang akan datang”

Film Omar dan Keteladanan Umar bin Khattab

 
Film Omar yang menceritakan kehidupan salah satu sahabat Rosulullah yang di jamin oleh Allah utk masuk surga yakni Umar Bin Khattab. Film ini sedang menjadi polemik di kalangan ulama timur tengah. ada ulama yang setuju dan ada yang tidak setuju.
 

Salah satu ulama yang tidak setuju adalah mufti Arab saudi beliau mengatakan bahwa karakter umar bin khattab terlalu mulia utk di wakilkan oleh para manusia zaman sekarang dan atas segala kelemahan dan kerendahan saya di bandingkan dgn para ulama yang menolak film tsb justru saya pihak yang setuju akan pemutaran film tsb.
 

Alasan saya adalah saat ini kecendrungan minat baca masyarakat negeri ini semakin menurun. indikasinya adalah banyaknya penerbit buku dan toko buku yang bangkrut. dan televisi saat ini menjadi media pengganti buku utk dijadikan sarana pendidikan.

Tapi bukan itu sebenarnya yang hendak saya maksud untuk menulis tulisan ini, ada hal lain yang mengganggu pikiran saya ttg sejauh mana film omar tsb membekas dan menyentuh di dalam benak para kaum muslimin sehingga mereka menjadi manusia dari level rendah menjadi manusia yang patut utk di hormati.


Beberapa hari setelah 1 syawal saya berbincang2 dgn salah satu pejabat pemerintah kota bekasi, beliau mengatakan kalau dia dan keluarganya menjadikan film omar "santapan sahur kedua". dan mereka tidak pernah melewatkannya
tapi mengapa pejabat itu masih menggunakan kendaraan dinas utk keperluan keluarganya. sedangkan umar bin khattab tidak seperti itu. (tidakkah beliau berfikir akan hal itu???)

kemudian saya pernah ngobrol dgn seorang pengusaha kelas "ikan kakap" di bekasi, beliau keluarga yang menjadikan film omar sebagai menu tambahan penambah nutrisi keimanan. dan seluruh keluarganya harus kumpul utk menonton film tersebut,
tapi mengapa beliau dan keluarganya jarang sekali datang ke mesjid memenuhi "undangan" Allah utk shalat berjamaah. sedangkan umar bin khattab pernah menginfakkan seluruh kebunnya gara2 terlambat dtg ke mesjid utk shalat berjamaah.

belum lagi perbincangan-perbincangan saya dgn beberapa ustadz yang sering nongol di televisi dgn gaya hidup yang mencolok mata para kaum dhuafa.

mereka mengaku sebagai juru dakwah yang ingin mempresentasikan ajaran Muhammad SAW dan para sahabatnya. tetapi kehidupan Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak ingin kalian contoh hai para ustadz selebririts. Lihatlah bagaimana Muhammad SAW dan para sahabatnya berpenampilan sederhana tidak berlebihan padahal mereka para pemimpin negara dan pengusaha.

saya sangat berharap film omar mampu menjadi mesin pencuci otak para kaum muslimin di negeri ini yang otaknya sudah di cekokin oleh kebudayaan "alien"
dan sebagai konsumen yang di tuntut cerdas, seharusnya kita mampu mengambil contoh dan kita terapkan di kehidupan kita, jangan hanya mengatakan " semalam saya nonton film omar dan bagus sekali filmnya" tapi di saat bersamaan dia sedang melakukan sesuatu yang di larang oleh umar bin khattab. (Fefen Alif Sugandi)

10 Oktober 2012

Bapak, Anak dan Keledai





Ditengah Perjalanan Sang Anak naik Keledai dan Bapaknya berjalan disampingnya, ada orang melihat dan berkomentar:
 

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI !, GAK HORMAT SAMA BAPAKNYA, MASA BAPAKNYA DISURUH JALAN KAKI".

Ditengah melanjutkan perjalanannya, gantian sang Bapak yang menaiki Keledai & Anaknya berjalan disampingnya. Ada orang mengomentari lagi:

 

 "INI BAPAK KOK GAK SAYANG SAMA ANAK, MASA ANAKNYA DIBIARKAN JALAN KAKI".
 

Perjalanan masih dilanjutkan lagi. Karena dikomentari terus, mereka berdua memutuskan menaiki Keledainya bersama-sama. Lalu ada orang lagi melihat & berkomentar lagi: 

"DASAR ANAK BAPAK SAMA" NGAK PUNYA KASIHAN SAMA HEWAN.., MASA KELEDAI DINAIKI BERDUA SIH".

Karena salah lagi apa yang dilakukannya maka Bapak dan Anak berjalan kaki sambil memegang tali Keledainya yang juga berjalan tanpa dinaiki. Namun tetap saja ada orang yang berkata:

 

"HAAAHH!...BAPAK & ANAK YG BODOH, MASA PUNYA KELEDAI TIDAK DIGUNAKAN SAMA SEKALI".

Karena Perjalanan sudah hampir sampai, Bapak dan si Anak menghindari komentar orang lalu gantian berdua menggotong Keledai tersebut dipunggung mereka.

Orang2 yang berpapasan, terheran2. Komentar mereka:


"DASAR EDAN..!, DUNIA TERBALIK !, KELEDAI KOK MENUNGGANGI MANUSIA".

APA PESAN MORAL KISAH SEDERHANA INI ??..

Dimanapun kita berada, apapun yang kita lakukan, akan ada selalu pandangan negatif dari orang-orang disekitar kita!, ITU PASTI.
Tinggal kita melihatnya sebagai TEMBOK yang menghalangi, atau sekedar JEMBATAN BATU yang memang harus kita lalui untuk menuju ke masa depan. SEMUA TERGANTUNG DARI CARA BERPIKIR KITA SENDIRI.

Mau jadi PEMENANG - yang terus optimis, senyum-senyum saja melihat penghalang-penghalang sambil mengucap: "InsyaAllah bisa...".
Atau menjadi PECUNDANG yang semua hal terasa sulit melulu, hanya mendengarkan komentar orang lain dan sampai memberatkan langkah untuk maju. 

 

09 Oktober 2012

Ketika Kehormatan mulai luntur (dibalik fenomena facebook)

 

Tanpa kita sadari, setan menggangu kita melalui facebook. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat. Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.


Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.


Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu ...’siapa calon bapak si jabang bayi?’


Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.


Wuiih......mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.


Wuiiih......ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentarin orang bahkan mohon maaf ....’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.


Fenomena itu bernama facebook , setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :


Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?” ------ kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh...”


Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...” kemudian komen2 nakal bermunculan...


Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi.... ”, ----kemudian komen2 pelecehan bermunculan.


Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya ...., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu....” ----lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.


Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ? ’----langsung berpuluh2 komen datang.


Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit...”


Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih ” .


Dan ribuan status-status yang numpang jahilliyah dan pengin ada komen-komen dari lainnya.


Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.


Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.


Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek.....padahal sebagian besar yg di dalam foto tersebut sudah berjilbab


Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria....


Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.


Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya . Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah radhiyallahu 'anha:


“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, sang Humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab, “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata, “Baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah....


Ingatlah Abdurahman bin Auf radhiyallahu 'anhu mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya, maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).


Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga .


Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dengan sindiran keras kepada kita


“Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari).


Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.


Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah – tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat.


Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.


Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas.


catatan


***" Iffah (bisa berarti martabat/kehormatan) adalah bahasa yang lebih akrab untuk menyatakan upaya penjagaan diri ini. Iffah sendiri memiliki makna usaha memelihara dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak halal, makruh dan tercela."


Sumber : FTJAI

07 Oktober 2012

Bulan Pernah Terbelah

   


Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya.  
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.


Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."


Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"


Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"


Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."

Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.


Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.


Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,


"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".


Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.


Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

26 Juli 2012

Orang Jepang Naik Haji



“Subarashi! Subarashi!” atau “Luar Biasa!”, adalah kata yang berulangkali diucapkan oleh Omar-san, orang Jepang dalam kloter haji kami. Kalimat itu diucapkannya saat melihat Ka’bah dan melakukan gerakan memutarinya selama tujuh kali (thawaf). Bersama dengan Omar-san, ada 10 orang Jepang lain yang ikut berangkat haji tahun ini dari rombongan jamaah haji embarkasi Jepang.

Bagi Omar-san, yang baru memeluk Islam sekitar 3 tahun lalu, ini adalah kali pertamanya ia naik haji. Ia begitu kagum dan terkesima dengan masifnya jumlah jamaah haji dari berbagai penjuru dunia yang datang pada saat bersamaan dan melakukan ritual haji yang sama. Omar-san, yang tidak mau memberitahukan pada saya nama asli Jepangnya, menganggap ada satu kekuatan besar yang mampu membawa berjuta-juta orang tersebut secara sukarela untuk datang ke tanah suci ini. Hal itulah yang membuatnya terpana di depan Ka’bah.

Berangkat haji bersama orang Jepang adalah hal yang menarik bagi saya. Bagaimana tidak, selama tinggal di Jepang, saya jarang melihat orang Jepang yang beragama Islam (ataupun beragama lainnya, seperti Kristen atau Yahudi). Kebanyakan orang Jepang memang tidak memilih satu agama tertentu. Mereka kebanyakan menganut ajaran Shinto yang lebih bersifat budaya ketimbang sebuah agama.

Di sisi praktis sehari-hari, sebenarnya orang Jepang sudah berperilaku lebih dari orang beragama. Mereka sangat santun, sabar, bersih, tekun, disiplin, dan tertib dalam bermasyarakat. Semua ajaran agama yang menganjurkan kebaikan dan perilaku terpuji telah mereka terapkan tanpa harus memeluk suatu agama tertentu. Hal itu bisa dilihat secara nyata dalam kehidupan masyarakat Jepang. Mereka tertib mengantri, berlalu lintas dengan santun, menjaga fasilitas umum tetap rapi dan bersih, membuang sampah di tempatnya, dan saling membantu dengan tulus.

Kisah-kisah pascatsunami dan bencana gempa bumi pada Maret 2011 lalu menjadi sekian banyak contoh tentang tingginya adab dan perilaku masyarakat Jepang. Di negeri yang beragama sekalipun, saat bencana, perilaku yang muncul kadang tidak agamis (menumpuk barang kebutuhan pokok, menjarah, menaikkan harga semena mena, dan saling merugikan sesama). Hal itu tidak terjadi di Jepang saat bencana tsunami lalu.

Agama, memang datang ke dunia untuk memperbaiki akhlak, atau perilaku manusia. Sayapun bertanya pada Omar-san, apabila akhlak di masyarakat sudah baik, masih perlukah orang Jepang memeluk agama.

Menurutnya, Jepang memang sebuah masyarakat yang tertata baik dan aplikatif dari ajaran agama. Namun pada ujungnya, manusia tetap membutuhkan tambatan hati. Sebuah oase tempat mengadu dalam keadaan sendiri, baik suka maupun duka. Sebuah tautan kala sedang dirundung beragam masalah dan tekanan dunia. Tanpa agama, berbagai pelarian dicari oleh orang Jepang untuk mencari ketenangan hati. Jadi, menurut Omar san, orang Jepang masih memerlukan agama.

Hal itulah yang melatarbelakangi Omar-san untuk memeluk agama. Ia mengatakan bahwa setelah beragama, ia menemukan ketenangan hati dan kedamaian jiwa. Meski demikian, banyak orang yang bertanya padanya, tidakkah sulit menjadi Islam di Jepang.

Permasalahan bagi orang Jepang dalam memeluk Islam bukan pada masalah ideologi, namun lebih pada urusan praktikalitas ritual. Menjalankan ibadah sholat sebanyak lima kali sehari, puasa selama sebulan, dan melaksanakan ibadah haji, adalah aktivitas yang sangat sulit dilakukan dalam lingkungan orang Jepang. Bangsa Jepang adalah pekerja keras. Kalau kita bekerja di perusahaan Jepang misalnya, sulit mendapat dispensasi ijin sholat pada waktunya, apalagi cuti melakukan ibadah haji. Nyaris mustahil untuk dikabulkan. Belum lagi soal pilihan makanan halal yang amat jarang didapatkan di Jepang.

Namun berbeda dengan dunia barat yang memiliki prejudice tentang Islam, di Jepang pandangan masyarakat tentang Islam secara umum tidak seburuk di barat. Bagi orang Jepang, agama apa saja dipandang baik, karena ajaran setiap agama adalah mengarah pada kebaikan. Oleh karena itu, Islam lebih gampang diterima banyak orang Jepang.

Omar-san sendiri beruntung. Ia adalah Presiden Direktur (Sachoo) sebuah perusahaan konstruksi yang dimilikinya sendiri. Perusahaannya tergolong besar di daerah Kasugai, Aichi-Ken, di sekitar kota Nagoya. Jadi, ia bisa mengatur masalah praktikalitas ritual agama, termasuk saat ia memutuskan naik haji bersama istrinya, yang juga orang Jepang.

Selain Omar-san, ada dua orang Jepang lainnya yang sering berdiskusi dengan saya saat ibadah haji kemarin. Kebetulan saya tinggal satu tenda dengan mereka, saat di Mina maupun saat wukuf di Arafah. Mereka adalah Saif Takehito dan Muhammad Syarief. Keduanya telah mengganti atau mencampur nama asli Jepangnya dengan nama Islam.

Saif Takehito adalah seorang diplomat Jepang yang bekerja di Kedutaan Besar Jepang di Dubai. Ia jago berbahasa Arab dan ahli membaca Al Qur’an (saya saja sampai minder mendengar ia membaca Qur’an). Sementara Muhammad Syarief adalah seorang wirausaha yang tinggal di Tokyo .

Karakter dan kultur dari orang Jepang yang baik dan santun tersebut, tercermin saat mereka menjalankan ibadah haji. Dalam kondisi apapun, mereka tetap diam dan sabar. Persis saat mereka menghadapi bencana alam bulan Maret lalu.

Tekanan terbesar dari ibadah haji adalah soal kesabaran. Mulai dari kedatangan di Arab, prosesi ibadah, kehidupan sehari-hari, hingga kembali ke Jepang, ujian kesabaran datang silih berganti. Banyak dari kita yang kadang lepas kontrol, lalu marah-marah dan malah beradu mulut dengan jamaah lain. Tapi saya melihat para jamaah haji dari jepang memiliki kesabaran yang tinggi. Padahal mereka dihadapkan pada kondisi yang bertolak belakang dengan keadaan negaranya yang tertib dan teratur.

Suatu malam di Mina, terjadi kekacauan di maktab (kelompok tenda) kami. Saat kembali dari melempar jumrah, tenda rombongan kami dipindahkan pengelola maktab tanpa sepengetahuan kita semua. Akibatnya, barang-barang kami semua tercecer, bahkan ada yang kehilangan peralatan-peralatan personalnya.

Beberapa jamaah haji dari negara lain ada yang marah-marah dan menyalahkan panitia karena tidak menjaga barangnya. Ada yang menuding-nuding panitia, bahkan sampai ingin menuntut ganti rugi. Salah satu jamaah malah hampir beradu mulut dengan saya, karena ia menganggap saya tidak memberi lokasi tempat tidur untuknya. Masya Allah!

Mereka sampai harus ditenangkan oleh kita semua yang ada di tenda, “Sabar haji… Sabar.. Istighfaar.. This is Hajj”. Barulah kemudian mereka mengucapkan istighfar dan meminta maaf pada kita semua karena menimbulkan kekacauan di tenda.

Sementara itu saya melihat Muhammad Syarief kehilangan sleeping bag-nya malam itu. Ia hanya celingak celinguk saat banyak jamaah protes. Tapi ia diam saja tanpa protes dan tidak mengeluh. Padahal kakinya bengkak karena melepuh saat berjalan di Mekah sebelumnya. Ia malah menggelar handuk dan tidur langsung di karpet dalam diam.Simpati jamaah di tenda kami pun diarahkan pada dirinya. Kamipun meminjamkannya sleeping bag, memberinya obat dan makanan, serta menawarkan lokasi tidur yang nyaman. Semua jamaah simpati pada kesantunan orang Jepang ini.

Hal serupa saya perhatikan dari diri Saif Takehito. Suatu malam kita harus menunggu di Arafah hingga menjelang tengah malam. Saat itu ada kecelakaan bis sehingga semua jalan menuju Muzdalifah ditutup. Akibatnya, bis rombongan kita tertunda keberangkatannya ke Muzdalifah. Banyak jamaah di kelompok kami yang beradu mulut dan berdebat. Mereka merasa harus tiba di Muzdalifah sebelum tengah malam dan melakukan sholat dua rakaat, sesuai sunah Nabi. Pimpinan rombongan mengatakan bahwa dalam kondisi darurat, sholat bisa dilaksanakan di Arafah. Tapi banyak jamaah yang tidak terima, perdebatan pun terjadi bahkan cenderung memanas.

Saif Takehito saya lihat hanya duduk saja di bawah pohon sambil berulangkali melafazkan nama-nama Allah (berdzikir). Saat saya tanya bagaimana pendapatnya, Saif berkata banyak hal yang terjadi di luar kehendak manusia, kita sebagai manusia tak bisa berbuat apa. Semua kehendak Allah. Jadi janganlah kita saling berbantahan, kita harus bersabar dan ikuti perintah pimpinan kita. Masya Allah, kita semuapun jadi malu oleh ucapan dari orang Jepang yang notabene baru memeluk Islam tersebut.

Meski orang Jepang dihadapkan pada suasana yang jauh berbeda dengan negerinya, mereka ternyata bisa memahami dan tetap bersikap sabar. Mereka tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan. Hal tersebut memberi saya sebuah kesadaran, bahwa keber-agama-an bukan semata soal pengetahuan. Akhlak dan perilaku baik, terbentuk bukan saja dari pengetahuan, tapi lebih pada kebiasaaan.

Orang Jepang sejak kecil sudah dibiasakan dan dididik berbuat baik, sabar, dan memerhatikan kepentingan orang lain. Di sekolah, di rumah, di masyarakat, ajaran dan yang dilihat sama. Sementara banyak orang beragama yang hanya diajarkan dan diminta menghafalkan cara berbuat baik dan sabar.
Itulah sebabnya dulu Nabi senantiasa berkata, “Biasakanlah berbuat baik, biasakanlah berbuat baik…” Bukan menghafal perbuatan baik, tapi membiasakan berbuat baik. Tentu tujuannya agar kita menjadi orang baik, yang sebaik-baiknya.

by  Junanto Herdiawan

10 Juli 2012

JF Kennedy, Indonesia, CIA dan Freeport Sulphur: Neokolonialisme di Indonesia

JF Kennedy, Indonesia, CIA dan Freeport Sulphur: Neokolonialisme di Indonesia

JFK, Indonesia,
CIA & Freeport Sulphur

oleh Lisa Pease
Masa lalu adalah Prolog.
Tertulis di Arsip Nasional, Washington, DC

Dalam Bagian Satu dari artikel ini (Probe, Maret-April, 1996) kami telah bicarakan tentang Freeport melalui tahun-tahun awal pengambilalihan tambang mereka oleh pemerintah Kuba yang berpotensi menguntungkan di Teluk Moa Bay, sebagaimana pelarian mereka bersama Presiden Kennedy mengenai masalah penimbunan ini. Namun konflik terbesar yang akan dihadapi Freeport Sulphur adalah mengenai perumahan di satu negara menghasil cadangan emas terbesar di dunia dan cadangan tembaga:ketiga terbesar, yaitu: Indonesia. Untuk memahami kerusuhan terakhir di pabrik Perusahaan Freeport (Maret, 1996), kita perlu melihat kepada akar dari perusahaan ini, untuk menunjukkan bagaimana hal-hal yang mungkin sangat berbeda harus Kennedy jalani untuk melaksanakan rencananya bagi Indonesia.
Cerita Lalar Belakang Indonesia
Negeri Indonesia ditemukan Belanda pada akhir tahun 1500-an. Selama tahun 1600-an awal mereka dikuasai oleh Perusahaan Hindia Belanda, perusahaan swasta, selama hampir 200 tahun. Pada 1798, kekuasaan atas Indonesia dipindahkan kepada Pemerintah Kerajaan Belanda, yang mempertahankan kekuasaan atas negeri terbesar kelima di dunia ini sampai tahun 1941, di mana saat itu Jepang datang selama Perang Dunia II. Pada tahun 1945 Jepang dikalahkan di Indonesia, dan Achmad Soekarno dan Mohammad Hatta lalu naik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang baru merdeka. Tapi dalam waktu satu bulan dari proklamasi kemerdekaan Soekarno-Hatta, tentara Inggris mulai mendaratkan pasukannya di Jakarta untuk membantu memulihkan pemerintahan kolonial Belanda. Perang selama empat tahun terjadi. Pada tahun 1949, Belanda resmi menyerahkan kedaulatan kembali ke Indonesia, dengan pengecualian satu wilayah kunci – yaitu hotspot yang sekarang dikenal sebagai Irian Jaya atau Papua Barat.
Penulis Gerard Colby dan Charlotte Dennett, dalam buku mereka Thy Will Be Done, menjelaskan situasi dalam apa yang kemudian disebut Nugini Belanda:
Untuk orang Barat, New Guinea seperti anak berbakat yang ditarik ke arah yang saling berlawanan oleh orangtua walinya yang tamak. Belanda menguasai bagian barat Papua Nugini, sebagai sisa kerajaan-kerajaan Hindia Timur mereka yang besar sekali. Sekutu lama mereka, Inggris, yang bertindak melalui Australia, menguasai bagian timurnya. Tetangganya, Indonesia di sisi lain, berpikiran bahwa semua New Guinea merupakan bagian dari wilayah nasional mereka, bahkan jika itu masih dijajah oleh orang Eropa.
Nugini Belanda, atau Irian Barat sebagaimana orang Indonesia menyebutnya, dihuni oleh suku-suku asli yang dekat dengan budaya zaman batu, seperti suku Dani dan suku Amungme. Ketika Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaan dari Belanda, Irian Barat menjadi simbol bagi kedua belah pihak yang tidak ingin melepaskannya. Hal ini akhirnya memaksa upaya Presiden Kennedy untuk melewatkan kontrol daerah ini untuk orang Indonesia yang baru medeka, dan menyingkirkan penjajahan Belanda.
Indonesia mengalami berbagai jenis pemerintahan. Ketika Soekarno pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada 1945, orang asing menunjukkan bahwa pemerintahan Sukarno muncul sebagai “fasis,” karena ia memegang kendali tunggal atas begitu banyak unsur pemerintahan.Tunduk pada tekanan asing untuk tampil lebih demokratis, Indonesia menerapkan sistem pemerintahan parlementer dan membuka pemerintahan dengan sistem multipartai. Soekarno, terkait apa yang diikuti penulis biografinya (sekarang menjadi pembawa acara kabel gosip) Cindy Adams, mengatakan:
Dalam sebuah negara yang sebelumnya menolak kegiatan politik, hasilnya sangat langsung. Lebih dari 40 partai yang berbeda bermunculan. Begitu takut kita dicap sebagai “sebuah kediktatoran yang disponsori fasisme Jepang.” Sehingga seorang individu dapat membentuk organisasi sempalan yang ditoleransi sebagai partai politik yang menjadi “corong demokrasi.” Tumbuh seperti gulma dengan akar yang dangkal dan berat dengan kepentingan agak egois dan pengumpulan suara, sehingga perselisihan internal tumbuh. Kami menghadapi bencana, konflik tak berujung, kebingungan yang mendirikan bulu kuduk. Indonesia sebelumnya ada dalam kebersamaan, sekarang ditarik terpisah-pisah. Mereka berpecah-belah ke dalam kotak-kotak keagamaan dan geografis, sesuatu yang aku perjuangkan sepanjang hidup untuk mengeluarkan bangsa Indonesia dari perpecahan kepada persatuan Nasional..
Soekarno mengaitkan kenyataan bahwa hampir setiap enam bulan, kabinet jatuh, dan pemerintahan baru akan memulai, hanya untuk mengulangi siklus. Pada 17 Oktober 1952 suatu hal datang ke kepalanya. Ribuan tentara dari tentara Indonesia menyerbu gerbang istana dengan tuntutan “Bubarkan Parlemen.” Soekarno menghadapi pasukan itu secara langsung, dengan tegas menolak untuk membubarkan parlemen hanya karena tekanan militer, dan para prajurit pun mundur. Akibat dari peristiwa ini adalah tentara Indonesia terpecah-belah. Ada militer yang “pro-demo 17 Oktober 1952″ dan militer “anti-Demo 17 Oktober 1952.”  Pada tahun 1955, Pemilu diadakan dan sistem pemerintahan parlementer diakhiri dengan voting. Orang komunis, yang paling telah berbuat banyak untuk orang-orang yang menderita akibat perubahan dari pemerintahan kolonial ke masa kemerdekaan, mendapatkan banyak kemenangan dan simpati pada tahun 1955 dan 1956. Pada tahun 1955, Sukarno menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung di mana tokoh Komunis Cina yang terkenal Chou En Lai adalah figur tamu utama. Selama pemilihan umum 1955, CIA telah memberikan uang satu juta dolar kepada partai Masyumi, partai oposisi untuk partai Nasionalis Sukarno dan Partai Komunis di Indonesia (disebut PKI)-dalam upaya untuk mendapatkan kontrol atas politik negara. Tapi partai Masyumi gagal untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat.
Pada tahun 1957, sebuah percobaan pembunuhan dilakukan terhadap Sukarno.Meskipun pelaku yang sebenarnya tidak diketahui pada waktu itu, baik Soekarno dan CIA, melompat menggunakan hal ini untuk tujuan propaganda. CIA dengan cepat menyalahkan PKI. Soekarno, bagaimanapun, segera menyalahkan Belanda, dan menggunakan ini sebagai alasan untuk merebut semua kepemilikan dan bekas aset Belanda, termasuk Armada Pelayaran dan Perusahaan Penerbangan. Soekarno bersumpah untuk mengusir Belanda dari Irian Barat. Dia telah mencoba penyelesaian sengketa yang berdiri lama di atas wilayah tersebut melalui PBB, tetapi ketok palu suara  dari mayoritas dua pertiga dibutuhkan untuk menyusun sebuah komisi yang memaksa Belanda untuk duduk dengan Indonesia. Percobaan pembunuhan terhadap Sukarno memberikan alasan yang sangat dibutuhkan untuk tindakan.
Kemenangan kaum Komunis, pertikaian di ketentaraan, dan nasionalisasi  kepemilikan eks Belanda 1957, menyebabkan situasi memprihatinkan untuk kepentingan bisnis Amerika, terutama industri minyak dan karet. CIA dengan penuh semangat, membantu memicu pemberontakan daerah luar pulau Jawa, yang kaya sumber daya alam terhadap pemerintah pusat yang berbasis di Jakarta, Jawa.

Kepentingan  Rockefeller di Indonesia
Dua perusahaan minyak terkemuka berbasis di Amerika melakukan bisnis di Indonesia pada saat itu adalah keluarga Rockefeller yang mengendalikan Standar Oil: Stanvac (perusahaan patungan antara Standard Oil of New Jersey dan Socony Mobil-Socony menjadi Standard Oil of New York), dan Caltex, (perusahaan patungan Standard Oil of California dan Texaco). Dalam Bagian I dari artikel ini kita menunjukkan seberapa banyak Dewan Freeport Sulphur diisi oleh keluarga Rockefeller dan sekutunya. Ingat bahwa Augustus C. Long anggota dewan Freeport saat menjabat sebagai Ketua Texaco selama bertahun-tahun. Long  menjadi lebih dan lebih menarik karena cerita berkembang.
1958: CIA vs Soekarno
“Saya pikir inilah waktunya kami  menggiring kaki Sukarno ke api,” kata Frank Wisner, yang kemudian menjadi Deputi Direktur Perencanaan CIA, pada tahun 1956. Pada 1958, setelah gagal membeli pemerintahan Indonesia melalui proses pemilu 1955, CIA mengobarkan operasi penuh di Indonesia. Operasi Hike, seperti yang disebut, melibatkan persenjataan dan puluhan ribu warga Indonesia terlatih serta “tentara bayaran” untuk memulai serangan dengan target untuk menjatuhkan Soekarno.
Joseph Burkholder Smith adalah seorang mantan agen CIA yang terlibat dengan operasi di Indonesia selama periode ini. Dalam bukunya, Potraits of a Cold War (Potret Perang Dingin), dia menggambarkan bagaimana CIA berperan langsung membuat, tidak hanya sekedar memberlakukan, kebijakan di daerah ini:
sebelum melakukan tindakan langsung terhadap posisi Sukarno bisa diambil, kita harus mendapatkan persetujuan dari Kelompok Khusus — kelompok kecil pimpinan pejabat puncak Dewan Keamanan Nasional yang setuju menutupi rencana aksi rahasia ini. Penyebutan prematur ide seperti ini mungkin akan mendapatkannya ditembak jatuh …
Jadi kita mulai memberi masukan intelijen kepada Departemen Luar Negeri dan departemen Pertahanan … Ketika mereka telah cukup membaca laporan yang mengkhawatirkan, kami berencana untuk memunculkan saran bahwa kita harus mendukung rencana Sang Kolonel (Suharto) untuk mengurangi kekuasaan Sukarno. Ini adalah metode operasi yang menjadi dasar dari banyak aksi petualangan politik tahun 1960-an dan 1970-an. Dengan kata lain, mengaburkan fakta, bahwa CIA melakukan campur tangan (intervensi) dalam urusan negara-negara seperti Chili hanya setelah diperintahkan untuk melakukannya … Dalam banyak kasus, kami membuat program aksi sampai diri kita sendiri setelah kami telah mengumpulkan cukup intelijen untuk membuat mereka tampil diperlukan oleh situasiKegiatan kami di Indonesia pada 1957-1958 adalah salah satu contoh tersebut.
Ketika Duta Besar USA di Indonesia menulis surat kepada Washington mengenai ketidaksetujuannya secara eksplisit mengenai penanganan situas oleh CIA, Allen Dulles mendapatkan saudaranya John Foster menunjuk seorang Duta Besar yang berbeda untuk Indonesia, seseorang yang lebih menerima kegiatan CIA.
Selain kegiatan paramiliter, CIA mencoba trik perang psikologis untuk mendiskreditkan Sukarno, seperti lewat desas-desus bahwa ia (Sukarno) telah tergoda berselingkuh dengan seorang pramugari Soviet. Untuk itu, Sheffield Edwards, Kepala Keamanan Kantor CIA, meminta Kepala Departemen Kepolisian Los Angeles untuk membantu dengan proyek pembuatan film porno, yang CIA putuskan untuk digunakan terhadap Sukarno, seolah-olah menampilkan Soekarno berperan porno. Orang lain yang terlibat dalam upaya ini adalah Robert Maheu, dan Bing Crosby dan saudaranya.
Badan Intelejen (Agency) berusaha untuk menjaga rahasia partisipasi kudeta, akan tetapi salah satu “tentara bayaran” menemui ketidakberuntungan di awal. Dia ditembak jatuh dan ditangkap selama menjalankan pemboman, Allen Lawrence Pope membawa semua jenis ID (Identity Card) pada dirinya yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang agen CIA. Pemerintah AS, sampai ke Presiden Eisenhower, mencoba menyangkal bahwa CIA sama sekali tidak terlibat kudeta, tetapi tersingkapnya AL Pope mengolok-olok sangakalan ini. Tidak takut oleh memicu, seperti Arbenz telah alami di Guatemala, Soekarno membariskan pasukan yang setia kepadanya dan menghancurkan pemberontakan yang dibantu CIA. Sebelum skandal Bay of Pigs (Teluk Babi), ini adalah operasi terbesar Agency gagal.
1959: Gunung Tembaga
Pada titik ini, Freeport Sulphur memasuki gambaran Indonesia. Pada bulan Juli, 1959, Charles Wight, yang kemudian jadi Presiden Freeport dan dilaporkan mengobarkan plot anti-Castro dan terbang ke Kanada dan/atau Kuba dengan Clay Shaw (lihat Bagian I dari artikel ini) – sibuk membela perusahaannya, melawan tuduhan Komite Senat (House Committee), yang membayar berlebihan kepada Pemerintah untuk proses pengolahan bijih nikel di pabrik milik pemerintah di Nicaro, Kuba.  Komite merekomendasikan agar Departemen Kehakiman harus melanjutkan investigasi.  Perusahaan Pertambangan Freeport Moa Bay baru saja dibuka, dan masa depan di Kuba sudah tampak suram. Pada bulan Agustus, 1959, Direktur Freeport dan insinyur tertinggi Forbes Wilson bertemu dengan Jan van Gruisen, managing director dari Perusahaan Kalimantan Timur (East Borneo Company), yang fokus di pertambangan. Gruisen baru saja menemukan sebuah laporan yang berdebu yang pertama dibuat pada 1936 mengenai sebuah gunung yang disebut “Ertsberg” (“Gunung Tembaga”) di Papua Nugini Belanda, yang ditulis oleh Jean Jacques Dozy.Tersembunyi jauh selama bertahun-tahun di perpustakaan Belanda selama serangan Nazi, laporan itu baru saja muncul kembali. Dozy melaporkan adanya gunung penuh dengan bijih tembaga. Jika benar, ini bisa membenarkan upaya diversifikasi baru Freeport ke pertambangan tembaga. Wilson mengirim berita kabel markas Freeport New York meminta izin dan uang untuk melakukan upaya eksplorasi bersama dengan East Borneo Company (Perusahaan Kalimantan Timur). Kontrak tersebut ditandatangani 1 Februari 1960.
Dengan bantuan panduan penduduk asli, Wilson menghabiskan beberapa bulan berikutnya di tengah penduduk pribumi yang dekat dengan kehidupan Zaman Batu, melalui perjalanan di daerah yang hampir tak dapat dilewati ke Ertsberg. Wilson menulis sebuah buku tentang perjalanan ini, berjudul The Conquest of Copper Mountain. Ketika ia akhirnya tiba, ia sangat senang pada apa yang ia temukan:
Suatu derajat yang sangat tinggi dari mineralisasi … The Ertsberg ternyatamengandung 40% sampai 50% besi dan tembaga … 3% … Tiga persen cukup kaya untuk deposit tembaga … Ertsberg ini juga mengandung sejumlah tertentu perak bahkan lebih dan emas.
Dia mengirim pesan kabel kembali dalam kode yang telah diatur ulang sebelumnya untuk dapat segera diterima Presiden Freeport, Bob Hills di New York:
… Tiga belas hektar bebatuan di atas tanah 14 hektar masing-masing pengambilan sampel pada kedalaman 100 meter, memunculkan warna progresif di antara warna tampak gelap egress tangguh, semua tangan juga sebaik saran Sextant.
“Tiga belas hektar” berarti 13 juta ton bijih di atas tanah. ”Warna tampak gelap” berarti bahwa derajat bijih ore sangatlah baik. ”Sextant” adalah kode untuk Perusahaan Kalimantan Timur. Ekspedisi sudah berakhir pada bulan Juli 1960. Dewan Freeport tidak ingin melangkah ke depan dengan usaha baru dan diduga berbiaya mahal pada usaha pengambilalihan fasilitas tambang mereka di Kuba. Tapi dewan memutuskan untuk setidaknya menekan maju dengan tahapan eksplorasi berikutnya: penyelidikan lebih rinci sampel bijih dan potensi komersial. Wilson menggambarkan hasil dari upaya ini:
Konsultan pertambangan mengkonfirmasi perkiraan kami dari 13 juta ton bijih di atas tanah dan 14 juta lain di bawah tanah untuk setiap 100 meter kedalaman. Konsultan lain memperkirakan bahwa biaya pabrik untuk memproses 5.000 ton bijih per hari akan menjadi sekitar $ 60 juta dan biaya produksi tembaga akan menjadi 16,5 pound setelah kredit untuk sejumlah kecil emas dan perak yang terkait dengan tembaga. Pada saat itu, penjualan tembaga di pasar dunia adalah sekitar 35,5  untuk satu pound. Dari data ini, departemen keuangan Freeport menghitung bahwa perusahaan dapat memulihkan investasi (kembali modal) dalam tiga tahun dan kemudian mulai mendapatkan keuntungan yang menarik.
Operasi terbukti secara teknis sulit, yang melibatkan helikopter yang baru ditemukan dan mata bor berlian. Situasi rumit adalah pecahnya perang dekat antara Belanda, yang masih menduduki Irian Barat, dan Tentara Indonesia Sukarno yang mendarat di sana untuk merebut kembali tanah sebagai milik mereka. Bahkan pertempuran pecah di dekat jalan akses ke usaha Freeport. Pada pertengahan tahun 1961, insinyur Freeport sangat merasa bahwa proyek harus dikejar. Tapi saat itu, John F. Kennedy telah mengambil alih kantor Presiden. Dan ia mengejar tentu saja jauh berbeda dari pemerintahan sebelumnya.
 Kennedy dan Soekarno
Jangan heran Soekarno seperti begiitu tidak menyukai kita. Dia harus duduk bersama dengan orang-orang yang mencoba menggulingkan dia “-. Presiden Kennedy, 1961
Sampai saat Kennedy, terutama bantuan yang ditawarkan ke Indonesia dari negara ini kebanyakan datang dalam bentuk dukungan militer. Kennedy ide lain. Setelah pertemuan dengan Sukarno 1961 yang positif di Amerika Serikat, Kennedy menunjuk tim ekonom untuk mempelajari cara bahwa bantuan ekonomi dapat membantu Indonesia mengembangkan cara-cara yang konstruktif. Kennedy memahami bahwa Sukarno mengambil bantuan dan senjata dari Soviet dan Cina karena dia membutuhkan bantuan, bukan karena ia ingin jatuh di bawah kekuasaan komunis. Bantuan Amerika akan mencegah Sukarno dari menjadi tergantung pada pasokan Komunis. Dan Sukarno sudah meletakkan pemberontakan komunis pada tahun 1948. Bahkan Departemen Luar Negeri di Amerika Serikat mengakui bahwa Sukarno lebih nasionalis daripada komunis.
Namun masalah yang mendesak selama jangka pendek Kennedy adalah masalah Irian Barat. Belanda telah mengambil sikap yang lebih agresif, dan Sukarno telah menyiapkan pasukan militer untuk melawannya.  Amerika, sebagai sekutu untuk keduanya, terjebak di posisi tengah. Kennedy meminta Ellsworth Bunker untuk mencoba untuk menengahi kesepakatan antara pemerintah Belanda dan Indonesia. ”Peran mediator,” kata Kennedy,
bukan sesuatu yang menyenangkan, kami siap untuk membuat semua orang marah dan gila, jika itu membuat beberapa kemajuan buat kita.”
Hal itu membuat semua orang gila. Tapi itu membuat kemajuan. Pada akhirnya, Amerika Serikat menekan Belanda di belakang layar untuk menyerah kepada Indonesia. Bobby Kennedy terdaftar dalam upaya ini, mengunjungi keduanya, Sukarno di Indonesia dan Belanda di Den Haag. Kata Roger Hilsman di buku To Move a Nation :
Soekarno mengenali di dalam diri Robert Kennedy integritas dan loyalitas tangguh yang sama,  yang telah dia lihat pada saudaranya: Presiden, dikombinasikan dengan pemahaman yang benar tentang apa nasionalisme baru yang benar-benar disadari semua.
Jadi dengan tawaran awal yang telah dibuat untuk Soekarno dan Den Haag, Bunker mengambil alih seluk beluk masing-masing pihak untuk dapat berbicara satu sama lain. Belanda, tidak mau mengakui sisa-sisa terakhir dari kerajaan mereka yang besar sekali kepada musuh mereka, bukan menekan Irian Barat untuk menjadi sebuah negara yang merdeka. Tapi Sukarno tahu itu simbol untuk rakyatnya meraih kemerdekaan final dari Belanda. Dan semua orang tahu bahwa dari penduduk asli Papua tidak ada harapan apapun membentuk pemerintahan yang berfungsi, hanya memiliki harapan telah didorong dari kehidupan  primitif ke dunia modern. PBB memilih untuk menyerahkan Irian Barat sepenuhnya kepada Indonesia, dengan ketentuan bahwa, tahun 1969, rakyat Irian Barat akan diberikan kesempatan untuk memilih apakah akan tetap dengan atau memisahkan diri dari Indonesia. Kennedy menangkap momen itu, menerbitkan Nota Keamanan Aksi Nasional (NSAM) 179, tanggal 16 Agustus 1962:
Dengan penyelesaian damai sengketa, Irian Barat sekarang punya prospek, saya ingin melihat kami memanfaatkan peran AS dalam mempromosikan penyelesaian ini untuk bergerak menuju hubungan baru dan lebih baik dengan Indonesia. Aku mengumpulkan bahwa dengan masalah ini diselesaikan orang Indonesia juga ingin bergerak ke arah ini dan akan menyajikan kita dengan banyak permintaan.
Untuk merebut kesempatan ini, akankah semua instansi terkait disilakan membaca program mereka untuk Indonesia dan menilai tindakan lebih lanjut apa yang mungkin berguna. Ada di benak saya kemungkinan perluasan civic action, bantuan militer, dan stabilisasi ekonomi dan program pengembangan serta inisiatif diplomatik.
Roger Hilsman mengelaborasi apa yang dimaksud dengan Kennedy civic action: ” merehabilitasi kanal,  pengeringan rawa untuk membuat sawah baru, membangun jembatan dan jalan, dan sebagainya.”
Freeport dan Irian Barat
Bantuan Kennedy dalam kedaulatan Indonesia atas makelar Irian Barat hanya bisa datang sebagai pukulan ke papan Freeport Sulphur itu. Freeport sudah memiliki hubungan positif dengan Belanda, yang telah resmi misi eksplorasi awal di sana. Selama periode negosiasi, Freeport mendekati PBB, tetapi PBB mengatakan Freeport harus mendiskusikan rencana mereka dengan pejabat Indonesia. Ketika Freeport pergi ke Kedutaan Indonesia di Washington, mereka tidak mendapat tanggapan.

Keluhan Forbes Wilson:
Tidak lama setelah Indonesia memperoleh kendali atas Irian Barat pada tahun 1963, kemudian Presiden Soekarno, yang telah mengkonsolidasikan kekuasaan eksekutif-nya, membuat serangkaian langkah yang akan membuat putus asa, bahkan buat investor Barat yang bersemangat paling prospekti.  Dia mengambil alih hampir semua investasi asing di Indonesia. Ia memerintahkan agen-agen Amerika, termasuk Agen Pembangunan Internasional, untuk meninggalkan negara itu. Dia menanam hubungan dekat dengan Cina Komunis dan Partai Komunis Indonesia dengan, yang dikenal sebagai PKI.
1962 telah menjadi tahun yang sulit bagi Freeport. Mereka berada di bawah serangan terhadap isu penimbunan. Freeport masih belum pulih dari memiliki fasilitas yang menguntungkan mereka disita di Kuba. Dan sekarang mereka duduk, menatap kekayaan potensial di Indonesia. Tapi dengan Kennedy memberikan dukungan diam-diam untuk Soekarno, harapan mereka tampak suram.
Berbaliknya Nasib
Kennedy ingin meningkatkan paket bantuan untuk Indonesia, menawarkan $ 11 juta. Selain itu, ia merencanakan sebuah kunjungan pribadi ada pada tahun 1964 awal. Sementara Kennedy mencoba untuk mendukung Sukarno, kekuatan lain ada yang melawan usaha mereka. Perbedaan pendapat publik di Senat bergolak apakah terus membantu Indonesia sementara Partai Komunis di Indonesia tetap kuat. Kennedy bertahan. Dia menyetujui paket bantuan khusus pada 19 November 1963. Tiga hari kemudian, Sukarno kehilangan sekutu terbaik di Barat. Kenedy mati terbunuh. Tak lama, ia akan kehilangan paket bantuan juga.
Soekarno sangat terguncang oleh berita kematian Kennedy. Padahal Bobby Kennedy awalnya membuat rencana perjalanan Presiden Jhon F Kennedy ke Indonesia dilakukan pada Januari, 1964. Cindy Adams bertanya Soekarno apa yang dia pikirkan tentang Bobby, dan mendapat lebih dari yang dia minta:
Wajah Sukarno menyala. ”Bob adalah sangat hangat. Dia seperti kakaknya. Aku mencintai kakaknya. Dia mengerti saya. Aku telah merancang dan membangun sebuah rumah tamu khusus di taman istana untuk John F. Kennedy, yang berjanji padaku bahwa ia datang ke sini dan menjadi Presiden Amerika pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan ke negara ini “Dia terdiam.. ”Sekarang dia tidak akan datang.”
Sukarno sangat berkeringat. Ia berulang kali mengusap alisnya dan dada. ”Katakan padaku, mengapa mereka membunuh Kennedy?”
Soekarno mencatat dengan ironis bahwa persis pada hari Kennedy dibunuh, Kepala Pengawalnya berada di Washington untuk belajar bagaimana melindungi presiden. Melihat ke masa depan, ia tidak optimis:
Aku tahu Johnson … Aku bertemu dengannya ketika saya dengan Presiden Kennedy di Washington. Tapi aku bertanya-tanya apakah dia hangat seperti Yohanes. Aku ingin tahu apakah dia akan seperti Sukarno sebagai John Kennedy, teman saya, tidak.
LBJ dan Indonesia
Seperti yang orang lain telah catat, kebijakan luar negeri (USA) berubah dengan cepat setelah kematian Kennedy. Donald Gibson mengatakan dalam bukunya Battling Wall Street: “Dalam Kebijakan Luar negeri perubahan terjadi sangat cepat, dan sangat dramatis.” Gibson menguraikan lima perubahan jangka pendek dan beberapa perubahan jangka panjang yang mulai berlaku setelah kematian Kennedy. Salah satu perubahan jangka tiba-tiba, adalah pembatalan paket bantuan untuk Indonesia yang sudah disetujui Kennedy. Hilsman juga membuat peryataan tentang  poin ini:
Salah satu helai kertas pertama yang datang di meja Presiden Johnson adalah tekad presiden … di mana Presiden harus menyatakan bahwa bahkan bantuan ekonomi terus [ke Indonesia] adalah penting bagi kepentingan nasional (Amerika). Karena setiap orang di lini itu tahu bahwa Presiden Kennedy akan menandatangani tekad secara rutin, kami semua terkejut ketika Presiden Johnson menolak.
Seseorang di Freeport sangat senang dengan perilaku Johnson sehingga ia mendukung dijalankannya presidensial pada tahun 1964: Augustus C. “Gus” Long.
C. “Gus” Long, telah menjadi Pemimpin di Texas Company (Texaco) selama bertahun-tahun. Pada tahun 1964, ia dan sekelompok konservatif lain, sebagian besar mogul bisnis  Republikan, bergabung bersama untuk mendukung Johnson mengenai Goldwater. Kelompok ini, yang menyebut diri mereka Komite Independen Nasional untuk Johnson, termasuk orang-orang seperti Thomas Lamont, Edgar Kaiser dari Kaiser Aluminium, Robert Lehman Lehman Brothers, Thomas Cabot dari Cabot Corporation dari Boston, dan tokoh-tokoh terkemuka lain dari dunia bisnis.
Long memiliki dua kaki keributan di Indonesia -satu untuk Freeport, satu untuk Texaco.Pada tahun 1961, Caltex-bersama-sama dimiliki oleh Standard Oil of California (Socal) dan Texas Company (Texaco) – adalah salah satu dari tiga perusahaan minyak besar di Indonesia yang dipaksa untuk beroperasi di bawah kontrak baru dengan pemerintah Sukarno. Menurut ketentuan baru, 60% dari seluruh keuntungan harus diberikan kepada pemerintah Indonesia. Jadi dia punya dua alasan untuk khawatir dengan dukungan Kennedy terhadap brand nasionalisme Sukarno, yang mengancam kepentingan kedua perusahaan di mana ia memiliki saham substansial.
Dalam Bagian I, kami menyebutkan bahwa Long telah melakukan “pekerjaan sukarela yang luar biasa” untuk Presbyterian Hospital di New York, dikatakan oleh seorang mantan karyawan perusahaan Public Relation mereka, Mullen Company, untuk menjadi “sarang kegiatan CIA.” Sekarang kita tambahkan bahwa Long terpilih menjadi Presiden dari Rumah Sakit Presbyterian dua tahun berjalan, 1961 dan 1962. Pada tahun 1964, Long pensiun perannya sebagai Ketua Texaco. Dia akan kembali sebagai Ketua pada tahun 1970. Apa yang dia lakukan untuk sementara?
Pada bulan Maret tahun 1965, Long terpilih sebagai direktur Chemical Bank, perusahaan lain yang dikendalikan Rockefeller.
Pada bulan Agustus tahun 1965, Long diangkat menjadi Dewan Penasehat Presiden urusan Intelijen Luar Negeri, di mana ia akan menyetujui dan menyarankan kegiatan rahasia.
Pada bulan Oktober 1965, kegiatan rahasia intelejen Amerika mengakhiri nasib Sukarno.
1965: Tahun Vivere Pericoloso (Tahun Kehidupan yang Berbahaya)
Setelah kematian Kennedy, Sukarno menjadi tumbuh semakin agresif terhadap Barat. Inggris sedang sibuk membentuk sebuah negara baru mantan mitra dagang Indonesia: Malaya dan Singapura, yang disebut Malaysia. Karena daerah itu termasuk wilayah dari mana CIA telah meluncurkan beberapa kegiatan-kegiatan “Malaysia.” tahun 1958, Sukarno benar-benar prihatin dengan apa yang ia rasakan berupa pengetatan jerat buat Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 1965, Soekarno mengancam untuk menarik Indonesia keluar dari PBB jika Negara Malaysia ini diakui. Dan itu dia lakukan, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang keluar dari PBB. Menanggapi tekanan AS terhadap Sukarno untuk mendukung Malaysia, dia berteriak, “Persetan dengan bantuan Anda.” Dia membangun pasukannya di sepanjang perbatasan Malaysia . Malaysia, takut invasi, meminta PBB untuk dukungan.
Pada Februari, Sukarno bisa melihat tulisan di dinding:
JAKARTA, Indonesia, Feb 23 (UPI)-Presiden Sukarno menyatakan saat ini bahwa Indonesia tidak mampu lagi membiarkan kebebasan pers. Dia memerintahkan pelarangan koran anti-Komunis. …
Saya memiliki informasi rahasia yang mengungkapkan bahwa CIA  itu menggunakan Badan untuk Promosi Sukarnoisme untuk membunuh Sukarnoisme dan Sukarno, “katanya. ”Itulah mengapa saya melarang itu.” (New York Times, 2/24/65)
Negara itu berantakan. demonstrasi Anti-Amerika sering terjadi. Indonesia keluar dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Pers melaporkan bahwa Sukarno bergerak lebih dekat ke Cina dan Soviet. Soekarno mengancam akan menasionalisasi properti AS yang tersisa., karena telah diambil alih, misalnya, salah satu operasi Amerika terbesar di Indonesia, pabrik ban Goodyear Tire dan Rubber Company. Dan kemudian, dalam sebuah langkah tak terduga, Singapura memisahkan diri dari Malaysia, melemahnya negara yang baru terbentuk berbatasan dengan Indonesia.
Dengan kepentingan uang Amerika yang terancam, semua “iming-iming wortel yang biasa” berupa bantuan asing didorong, tidak memanfaatkan melalui IMF atau Bank Dunia, dan Freeport Gus Long Intelijen Luar Negeri Dewan Presiden Penasehat, itu hanya masalah waktu, dan tidak banyak, pada saat itu .
1 Oktober 1965: Kudeta ATAU COUNTER-KUDETA?
INDONESIA MENGATAKAN PLOT UNTUK MENGGULINGKAN SOEKARNO DIGAGALKAN OLEH KEPALA TENTARA; PERTARUNGAN KEKUASAAN DIPERCAYA BERLANJUT
KUALA LUMPUR, Malaysia. 1 Oktober-Sebuah usaha untuk menggulingkan Presiden Sukarno malam digagalkan oleh satuan-satuan tentara yang setia kepada Jenderal Abdul Haris Nasution, radio Indonesia mengumumkan. …
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan hari Jumat bahwa situasi di Indonesia adalah “sangat membingungkan.” Kata Robert J. McCloskey dalam sebuah konferensi pers Departemen Luar Negeri telah mendapatkan laporan dari Kedutaan Besar Amerika di Jakarta, tetapi “saat ini tidak mungkin untuk upaya evaluasi apapun, penjelasan, atau komentar. “
Akhir kemarin, sebuah kelompok misterius yang menamakan dirinya Gerakan 30 September menguasai Jakarta.
Kolonel Untung, yang telah mengumumkan melalui radio Indonesia bahwa ia adalah pemimpin gerakan itu, mengatakan kelompok itu merebut kekuasaan Pemerintah untuk mencegah kudeta “kontrarevolusi” oleh Dewan Jenderal. (New York Times, 10/2-3/65, International Edition)
Dalam keanehan, bergerak berbelit-belit, sekelompok pemimpin militer muda membunuh sekelompok (jendral) tua, para pemimpin moderat yang, menurut klaim mereka, akan melakukan tahap kudeta, dengan bantuan CIA, terhadap Sukarno. Namun apa yang terjadi di Indonesia ini setelah berubah menjadi salah satu mimpi buruk paling berdarah di dunia yang pernah dilihat.  Kontra-kudeta yang asli Ini dicap upaya kudeta sebagai gantinya, dan dilukiskan mungkin sebagai Merah terang. Kemudian, dalam kemarahan tersamar, bahwa otoritas Sukarno telah terancam, Nasution bergabung dengan Jenderal Soeharto untuk menggulingkan “Pemberontak”. Apa yang dimulai seolah-olah untuk melindungi otoritas Sukarno yang berakhir dengan pelucutan Sukarno sepenuhnya. Setelah ini terlalu ngeri untuk menggambarkannya dalam beberapa kata. Angka korban bervariasi, tetapi konsensus pada kisaran 200.000 sampai lebih dari 500.000 orang tewas pada peristiwa “kontra-kudeta” ini. Siapapun yang pernah memiliki hubungan dengan Komunis PKI ditargetkan untuk dimusnahkan. Bahkan majalah Time memberikan satu deskripsi akurat tanda apa yang terjadi:
Menurut perhitungan yang dibawa keluar dari Indonesia oleh diplomat Barat dan wisatawan independen, orang Komunis, simpatisan Merah dan keluarga mereka sedang dibantai oleh ribuan orang.  Unit tentara infanteri (Backland) dilaporkan telah mengeksekusi ribuan komunis setelah interogasi di penjara-penjara desa terpencil. … Berbekal pisau berbilah lebar disebut parang, sekelompok Muslim merayap di malam hari ke dalam rumah Komunis, membunuh seluruh keluarga dan mengubur mayat-mayat di kuburan dangkal. … Kampanye pembunuhan menjadi begitu berani di bagian pedesaan Jawa Timur di mana Kelompok Muslim menempatkan kepala korban di ujung tombak dan mengarak mereka melalui desa-desa.
Pembunuhan massal sampai pada skala tertentu sehingga pembuangan mayat telah menciptakan masalah sanitasi yang serius di Jawa Timur dan Sumatra bagian utara, di mana udara lembab berbau daging yang membusuk. Wisatawan dari daerah menceritakan tentang sungai-sungai kecil yang telah benar-benar tersumbat dengan tubuh; transportasi sungai di tempat yang telah terhambat.
Hari-hari selanjutnya, thumbnail sejarah orang sering digambarkan aksi seperti ini: “Sebuah kudeta komunis yang gagal pada tahun 1965 menyebabkan pengambilalihan anti-Komunis oleh militer, di bawah pimpinan Jenderal Suharto.” (Sumber: The Concise Columbia Encyclopedia) Tapi sebenarnya jauh lebih kompleks. Sebuah indikator persuasif untuk ini terletak pada item berikut, dikutip dalam sebuah artikel yang luar biasa yang ditulis oleh Peter Dale Scott yang diterbitkan dalam jurnal Inggris Lobster (Fall, 1990). Scott mengutip seorang penulis yang mengutip seorang peneliti yang, karena telah diberikan akses ke file dari kementerian luar negeri di Pakistan, berlari di sebuah surat dari seorang mantan duta besar yang melaporkan percakapan dengan seorang perwira intelijen Belanda dengan NATO, yang mengatakan, menurut catatan peneliti ,
“Indonesia akan jatuh ke pangkuan Barat seperti sebuah apel busuk.” Badan-badan intelijen Barat, kata dia, akan mengorganisir sebuah kudeta “komunis prematur … [yang akan] ditakdirkan untuk gagal, memberikan kesempatan yang sah dan selamat datang kepada tentara untuk menghancurkan komunis dan membuat Soekarno tawanan niat baik tentara.” Laporan duta. bertanggal Desember 1964.
Kemudian dalam artikel ini, kutipan dari buku Scott File CIA:
“Yang aku tahu,” kata salah seorang mantan perwira intelijen dari peristiwa Indonesia, “adalah bahwa Agency berguling di beberapa orang bagian atas (Top) dan bahwa hal-hal besar pecah dan sangat menguntungkan, sejauh yang kita peduli.”
Ralph McGehee, seorang veteran agen CIA selama 25-tahun, juga menyebut keterlibatan agensi dalam sebuah artikel, sebagian masih disensor oleh CIA, yang diterbitkan dalam The Nation (April 11, 1981):
Untuk menyembunyikan perannya dalam pembantaian orang-orang yang tidak bersalah, CIA, pada tahun 1968, mengarang sebuah penjelasan palsu tentang apa yang terjadi (yang kemudian diterbitkan oleh CIA sebagai sebuah buku, Indonesia-1965: The Coup That Backfired). Buku tersebut adalah hanya studi tentang politik Indonesia yang pernah dirilis kepada publik atas inisiatif CIA sendiri. Pada saat yang sama CIA menulis buku, itu juga terdiri sebuah penelitian rahasia tentang apa yang sebenarnya terjadi……. [Satu kalimat dihapus.] CIA sangat bangga dengan suksesnya ….. [satu kata dihapus] dan direkomendasikan sebagai model untuk operasi masa depan ………. [satu setengah kalimat dihapus].

Freeport Setelah Soekarno
Menurut Forbes Wilson, Freeport memiliki semuanya tetapi mengingat harapan untuk mengembangkan penemuan yang menakjubkan di Irian Barat. Tapi sementara sebagian pers dunia masih berusaha untuk mengungkap informasi yang rumit tentang siapa yang benar-benar berkuasa, Freeport tampaknya memiliki track sisi dalam. Dalam esai yang disebutkan sebelumnya, Scott mengutip berita kabel (delegasi AS untuk PBB) yang menyatakan bahwa Freeport Sulphur telah mencapai “kesepakatan” pendahuluan dengan para pejabat Indonesia mengenai Ertsberg pada bulan April 1965, sebelum ada perjanjian sah yang bisa saja ada harapan di depan mata .
Secara resmi, Freeport tidak punya rencana seperti itu sampai setelah peristiwa Oktober 1965. Tetapi bahkan cerita resmi tampak aneh bagi Wilson. Pada awal November, hanya sebulan setelah peristiwa Oktober, pimpinan Freeport untuk waktu yang lama, Langbourne Williams, memanggil Direktur Wilson ke rumahnya, menanyakan apakah waktunya kini telah datang untuk mengejar proyek mereka di Irian Barat. Reaksi Wilson menyebut ini menarik:
Aku begitu kaget aku tidak tahu harus berkata apa.
Bagaimana Williams tahu, dengan begitu cepat, bahwa rezim baru akan berkuasa? Soekarno masih Presiden, dan akan tetap demikian secara resmi hingga tahun 1967. Hanya orang dalam yang tahu dari awal bahwa hari-hari terakhir Sukarno bisa dihitung, dan kekuasaannya melemah. Wilson menjelaskan bahwa Williams punya beberapa “informasi pribadi yang menantang” dari “dua eksekutif Texaco” Perusahaannya Long berhasil mempertahankan hubungan dekat dengan seorang pejabat tinggi rezim Soekarno, Julius Tahija.  Tahija ini yang menjadi broker pertemuan antara Freeport dan Ibnu Sutowo, Menteri Pertambangan dan Perminyakan. Majalah Fortune mengatakan ini tentang Sutowo (Juli 1973):
Sebagai presiden-direktur dari [perusahaan minyak milik Pemerintah/negara] Pertamina, Letnan Jenderal Ibnu Sutowo menerima gaji hanya $ 250 per bulan, tetapi kehidupannya seperti pada skala pangeran Kerajaan. Dia bergerak di sekitar Jakarta dengan mobil pribadinya Rolls-Royce Silver Cloud. Dia telah membangun sebuah kompleks rumah-rumah beberapa keluarga yang begitu besar sehingga para tamu di pesta pernikahan putrinya bisa mengikuti seluruh pertunjukan hanya pada televisi sirkuit tertutup.
… Garis batas antara kegiatan publik dan swasta Ibnu Sutowo akan tampak kabur di mata orang Barat.Restoran Ramayana di New York [di Rockefeller Center, dalam catatan-penulis], misalnya, telah didanai  oleh eksekutif berbagai perusahaan minyak AS, yang menempatkan lebih dari  $ 500.000 untuk masuk ke semacam bisnis terkenal berisiko. Agaknya para pendukungnya termotivasi setidaknya sebagian oleh keinginan untuk diakui ramah dengan umum.
Tapi di luar ini penghargaan meragukan, sesuatu yang sedikit lain, juga terungkap:
Perusahaan minyak Sutowo yang masih kecil itu memainkan bagian penting dalam mendanai operasi-operasi penting [selama peristiwa Oktober 1965.]
Mengingat banyaknya bukti bahwa CIA terlibat dalam operasi ini, tampaknya mungkin bahwa Ibnu Sutowo sama bertindak sebagai penyalur untuk dana mereka.
Setelah jatuhnya Soekarno dari kekuasaan, Sutowo membangun sebuah perjanjian baru yang memungkinkan perusahaan-perusahaan minyak untuk menjaga persentase keuntungan secara substansial lebih besar buat mereka. Dalam sebuah artikel berjudul “Oil and Nationalism Mix Beatifully in Indonesia” (Juli, 1973), Fortune melabel kesepakatan pasca-Sukarno sebagai sesuatu yang  ”sangat menguntungkan bagi perusahaan minyak.”
Pada tahun 1967, saat Undang-Undang Penanaman Modal Asing di Indonesia disahkan, kontrak Freeport adalah yang pertama yang akan ditandatangani. Dengan Kennedy, Soekarno, dan setiap dukungan yang layak untuk nasionalisme Indonesia yang keluar dari jalanan, Freeport mulai beroperasi.
Pada tahun 1969, pemungutan suara diamanatkan kepada Kennedy oleh perjanjian yang ditengahi PBB pada pertanyaan apakah kemerdekaan Irian Barat telah jatuh tempo. Di bawah intimidasi berat dan kehadiran viseral militer, Irian “memilih” untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Freeport menjadi jelas posisinya.
 Koneksi The Bechtel
Gus Long, yang  sering menjadi mitra makan malam Steve Bechtel, Sr, pemilik dengan Direktur CIA, John McCone, Bechtel-McCone di Los Angeles pada tahun tiga puluhan.  McCone dan Bechtel, Senior,  membuat bundel laporan “Keluar dari Perang Dunia II” , berpisah, dan mereka pergi melalui jalan tidak begitu terpisah. tulis Laton McCartney di Friend in High Place: The Bechtel Story:
Pada tahun 1964 dan 1965, direktur CIA John McCone dan Dubes AS untuk Indonesia Howard Jones Steve memberi penjelasan kepada Bechtel Sr tentang situasi yang memburuk dengan cepat di Indonesia. Bechtel, SoCal, Texaco … pernah berurusan luas di bagian dunia dan prihatin karena Presiden Indonesia Soekarno telah menasionalisasi kepentingan bisnis Amerika di sana. … Pada Oktober 1965, Sukarno digulingkan, dalam kudeta yang didukung oleh sejumlah alumni CIA, dan digantikan oleh Presiden Soeharto, yang terbukti jauh lebih menerima kepentingan bisnis AS dibanding pendahulunya.
Bechtel tidaklah asing buat CIA. Bechtel Sr telah menjadi anggota Charter dari CIA saluran Asia Foundation dari awal sebagai gagasan Allen Dulles. Mantan Direktur CIA Richard Helms sendiri bergabung dengan Bechtel, sebagai “konsultan internasional” pada tahun 1978. Kata seorang mantan eksekutif, Bechtel:
sarat dengan muatan CIA … Badan/Agency ini tidak perlu meminta mereka untuk menempatkan agen-agennya di Freeport… Bechtel senang untuk membawa mereka dan memberi mereka bantuan apa pun yang mereka butuhkan.
“Teman tertua dan terdekat di industri minyak” Bechtel Sr:  Gus Long, punya masalah. Proyek Freeport ternyata jauh lebih sulit daripada yang mereka telah ramalkan, dan mereka membutuhkan bantuan dari luar. Jalan pegunungan ke “gunung tembaga” memjadikan ekstraksi hampir mustahil. Freeport mempekerjakan Bechtel untuk membantu mereka membangun infrastruktur yang tepat untuk mengubah mimpi mereka menjadi kenyataan.
Bechtel datang dengan ekstra. Freeport membutuhkan pembiayaan tambahan untuk proyek mahal mereka di Indonesia. Bechtel Sr telah mendapatkan dirinya ditunjuk menjadi komite penasihat bank Ekspor-Impor (Exim) setelah periode bersahabat yang panjang dan nyaman, hingga Presiden Bank Exim Henry Kearns. Freeport tidak senang dengan kurangnya kemajuan dan biaya operasi Bechtel. Forbes Wilson mengancam untuk menjatuhkan mereka dari proyek tersebut. Bechtel Sr melompat, mengatakan ia akan membuat prioritas atas proyek Bechtel. Dia juga menjamin mereka $ 20 juta pinjaman dari bank Exim. Ketika insinyur bank Exim tidak berpikir bahwa proyek Freeport tampaknya cukup komersial dan tidak akan menyetujui pinjaman mereka, Bechtel Sr memanggil Kearns, dan pinjaman cair melampaui keberatan insinyur bank. Tiga tahun kemudian, Kearns ingin mengundurkan diri dari bank ketika terungkap bank telah memberikan pinjaman yang terlalu dermawan untuk beberapa proyek di mana Kearns secara pribadi berinvestasi.  Meskipun Senator Proxmire menyebutnya sebagai “konflik kepentingan terburuk ” yang pernah dia lihat selama tujuh belas tahun di Senat, Departemen Kehakiman menolak untuk mengadili. Proxmire berkata:
Akan muncul pada jutaan warga Amerika fakta bahwa ada standar ganda dalam penerapan hukum, satu untuk warga negara biasa dan yang lain cukup untuk mereka yang memegang posisi tinggi di pemerintahan dan membuat ribuan dolar untuk keuntungan pribadi sebagai hasil dari tindakan resmi pemerintah.
Bechtel membantah tuduhan dari mantan karyawanya yang telah menyebarkab lebih dari $ 3 juta dalam bentuk tunai di seluruh Indonesia di awal 70-an.

Penyesalan selalu Terlambat
Tragedi pembunuhan Kennedy terletak pada warisan yang tertinggal setelah ketidakhadirannya.Tanpa dukungannya itu, bayi Indonesia melangkah menuju kenyataan,  kemerdekaan ekonomi hancur. Soekarno, memang bukan orang suci dan banyak masalah, namun ia tetap berusaha untuk memastikan bahwa transaksi bisnis Negara Indonesia dengan orang asing harus meninggalkan beberapa manfaat bagi orang Indonesia. Soeharto, dalam kontras yang mengerikan, malah memungkinkan orang asing untuk memperkosa dan menjarah Indonesia untuk keuntungan pribadi mereka, dengan gaya hidup mewah dan kebanggaan, merampok sumber daya berharga yang tak tergantikan milik Indonesia. Cindy Adams yang menulis buku tentang pengalamannya dengan Sukarno, yang menyebut My Friend the Dictator. Jika Sukarno disebut diktator, apa istilah ada untuk Soeharto?
Pertambangan Grasberg Freeport di Indonesia adalah salah satu dari cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia. Tetapi perusahaan yang berbasis di Amerika itu memiliki 82% saham keuntungan perusahaaan, sementara pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta  Indonesia hannya berbagi sedikit persen yang tersisa.
Seberapa besar Freeport membawa pengaruh di Indonesia? Dapatkah mereka benar-benar mengatakan bahwa mereka memiliki kepentingan terbaik Indonesia di hati?
Kissinger dan Timor Timur
Pada tahun 1975, tambang Freeport berproduksi dengan baik dan sangat menguntungkan.  Direktur Freeport Masa Depan dan pelobi Henry Kissinger dan Presiden dan mantan anggota Komisi Warren Gerald Ford terbang keluar dari Jakarta setelah  Pemerintah Indonesia di bawah Soeharto  memberi pejabat Departemen Luar Negeri “kedipan besar.”  Soeharto kemudian digambarkan sebagai menggunakan militer Indonesia untuk mengambil alih wilayah Timor Timur Portugis, diikuti dengan pembantaian massal yang menyaingi pertumpahan darah 1965.
Kata seorang mantan perwira operasi CIA yang ditempatkan di sana pada waktu itu, Philip C. Liechty:
Soeharto diberi lampu hijau [oleh AS] untuk melakukan apa yang dia lakukan. Ada diskusi di kedutaan dan di lalu lintas perjalanan dengan Departemen Luar Negeri tentang masalah yang akan dibuat bagi kita  jika publik dan Kongres menyadari tingkat dan jenis bantuan militer yang akan diberikan ke Indonesia pada waktu itu. … Tanpa dukungan logistik besar-besaran militer AS di Indonesia mungkin belum mampu menarik jika off.
Pada tahun 1980, Freeport bergabung dengan perusahaan eksplorasi minyak dan pengembangan McMoRan, yang dipimpin oleh James “Jim Bob” Moffett.  Dua “Mo” menjadi satu, dan Moffett  (“Mo” di McMoRan) akhirnya menjadi Presiden Freeport McMoran.

Teman di Tempat Tinggi
Pada tahun 1995, Freeport McMoRan berhasil melakukan spin off  Freeport McMoRan Copper & Gold Inc menjadi sebuah entitas anak perusahaan yang terpisah. Para Overseas Private Investment Corporation (OPIC) menulis  kepada  Freeport McMoRan Copper and Gold bahwa mereka berencana untuk membatalkan asuransi investasi mereka berdasarkan catatan buruk pengelolaan lingkungan mereka di proyek Irian mereka, yang menyatakan bahawa Freeport telah  “membahayakan suatu lingkungan secara tidak masuk akal atau besar bagi kesehatan, atau bahaya bagi keselamatan di Irian Jaya. “
Freeport masih tidak duduk di atas pembatalan ini. Kissinger telah mengeksekusi upaya lobi utama (di mana dia dibayar $ 400.000 setahun), pertemuan dengan pejabat di Departemen Luar Negeri dan bekerja di lorong-lorong Capitol Hill. Sumber dekat dengan masalah, menurut Robert Bryce dalam edisi terbaru dari Texas Observer, yang mengatakan Freeport mempekerjakan mantan direktur CIA James Woolsey dalam memerangi OPIC.
Freeport, sekarang berkantor pusat di New Orleans, berhasil menjaga teman-temannya di tempat-tempat tinggi. Pada tahun 1993, kepala lobi pro-Soeharto adalah Senator kongres dari Louisiana, Bennett Johnson. Perwakilan Robert Livingston, dari Louisiana, melakukan investasi di Freeport Copper and Gold, sementara DPR memperdebatkan dan memilih HR 322-the Mineral Exploration and Development Act.. Dan ketika Jeffery Shafer, salah satu direktur OPIC, baru-baru ini dinominasikan untuk  ditunjuk menjadi Undersecretary Nasional Urusan, itu pol Louisiana lain, kali ini Senator John Breaux, yang memilih untuk memblokir penunjukan sampai Shafer memberikan penjelasan tentang pembatalan OPIC tentang asuransi Freeport. Jim Bob Moffett, kepala Freeport McMoRan, terdaftar dalam survei online Mother Jones Online ‘”Mojo Wire Coin-Op Congres” sebagai yang tertinggi dari 400 orang  yang memberikan uang paling banyak dalam kontribusi kampanye.
Tindakan buruk Freeport di luar negeri bukan hanya pelacakan seseorang saja. Di Louisiana itu sendiri, Freeport dan tiga perusahaan lain (dua Freeport di antaranya kemudian diakuisisi) mengajukan petisi untuk pembebasan khusus untuk UU Air Bersih (Clean Water Act) dalam rangka untuk membuang 25 trilyun pon limbah beracun ke sungai Mississipp secara legal. Warga memprotes, dan petisi Freeport ditolak. Freeport kemudian melobi untuk melemahkan pembatasan dari Clean Water Act.
Warga Austin, Texas, telah berjuang untuk memblokir rencana Freeport untuk pengembangan real estat yang akan mmembuat busuk Barton Springs, sebuah taman air yang populer di alam terbuka di sana.
Menurut sebuah artikel baru-baru dalam Nation (Juli 31/August 7, 1995), Freeport adalah bagian dari Koalisi Nasional Wetlands, sebuah kelompok yang menulis dengan banyak bahasa mengenai tagihan yang dirancang untuk menghilangkan pengawasan  daerah lahan basah EPA, membebaskan mereka untuk eksploitasi sumber daya alam. Koalisi yang sama juga telah melobi untuk melemahkan Endangered Species ActThe Nation mengungkap bahwa aksi politik komite Freeport sejak tahun 1983 telah membayar anggota kongres lebih dari $ 730.000.
Skandal di UT
Catatan Freeport telah menyebabkan kegemparan di University of Texas di Austin baru-baru ini. Departemen Geologi universitas, yang telah melakukan penelitian di bawah kontrak untuk Freeport, baru-baru ini diberi $ 2 juta dolar oleh Jim Bob Moffett untuk sebuah bangunan baru. Dewan Penasehat sekolah, William Cunningham, ingin memberi nama gedung tersebut dengan nama  Moffett, temannya dan rekan kerjanya (Cunningham juga merupakan Direktur Freeport).  Banyak orang di kampus memprotes pembangunan gedung ini. Profesor Antropologi Stephen Feld mengundurkan diri dari posisinya di universitas karena masalah ini, ia mengatakan bahwa UT tak dapat lagi diterima secara secara moral sebagai tempat bagi pegawai. Protes terhadap konflik kepentingan Cunningham dalam melayani UT dan Freeport, menyebabkan pengunduran diri Cunningham Desember lalu. Dia mengundurkan diri sehari setelah Freeport mengancam akan menggugat tiga profesor  yang telah protes paling keras di Universitas
Siap di Brink  (Poised on The Brink)
Sementara kemenangan moral dipuji di Texas, teror yang nyata terus berlangsung di pabrik Freeport di Indonesia.
Pada bulan Maret 1996, persis ketika terakhir masalah ini akan kami publikasi ke pers, kerusuhan pecah di pabrik Freeport di Irian Jaya (nama saat ini Irian Barat). Ribuan orang berbaris di jalan-jalan di sekitar pabrik Freeport, di mana militer telah baru-baru ini Desember menangkap dan menyiksa orang-orang yang protes dan tinggal di daerah pertambangan Freeport itu. Protes-protes yang berakar dalam dari keinginan untuk kemerdekaan Papua, Amungme, dan banyak penduduk asli Irian Jaya yang tidak pernah menjadi rakyat Belanda, dan juga tidak pernah benar-benar Indonesia.
Ketika kita pergi untuk mencetak, sumber-sumber Indonesia melaporkan bahwa militer telah mengambil alih sejumlah stasiun Keamanan di sekitar tambang Freeport. ”Latihan Militer” untuk mengintimidasi orang-orang yang Maret lalu buat kerusuhan di Freeport, menyebabkan pabrik Freeport kehilangan dua hari kerja dan jutaan dolar. Meskipun tidak ada jam malam telah disebut, orang melaporkan takut keluar di malam hari.
Suku-suku Amungme asli, Papua, dan lain-lain masih berharap untuk mempertahankan kemerdekaan dari apa yang mereka lihat hanya sebagai bentuk baru kolonialisme: tunduk kepada kepentingan Freeport. Menurut New York Times (4/4/96), Freeport adalah investor terbesar di Indonesia.
Dengan dukungan Kennedy, Indonesia memiliki kesempatan untuk kemandirian ekonomi yang nyata. Rakyat Irian dijanjikan pemungutan suara nyata bagi pemerintahan sendiri. Tapi ketika Kennedy dibunuh, sebuah kediktatoran militer terinstal dan dilengkapi sehingga kepentingan bisnis seperti Freeport telah diberi prioritas lebih tinggi daripada tuntutan penduduk asli yang sumber daya alamnya masih sedang dijarah.
Kadang-kadang, apa yang tidak kita mengerti tentang berita hari ini adalah apa yang kita tidak tahu tentang pembunuhan Kennedy.