14 Oktober 2012

Film Omar dan Keteladanan Umar bin Khattab

 
Film Omar yang menceritakan kehidupan salah satu sahabat Rosulullah yang di jamin oleh Allah utk masuk surga yakni Umar Bin Khattab. Film ini sedang menjadi polemik di kalangan ulama timur tengah. ada ulama yang setuju dan ada yang tidak setuju.
 

Salah satu ulama yang tidak setuju adalah mufti Arab saudi beliau mengatakan bahwa karakter umar bin khattab terlalu mulia utk di wakilkan oleh para manusia zaman sekarang dan atas segala kelemahan dan kerendahan saya di bandingkan dgn para ulama yang menolak film tsb justru saya pihak yang setuju akan pemutaran film tsb.
 

Alasan saya adalah saat ini kecendrungan minat baca masyarakat negeri ini semakin menurun. indikasinya adalah banyaknya penerbit buku dan toko buku yang bangkrut. dan televisi saat ini menjadi media pengganti buku utk dijadikan sarana pendidikan.

Tapi bukan itu sebenarnya yang hendak saya maksud untuk menulis tulisan ini, ada hal lain yang mengganggu pikiran saya ttg sejauh mana film omar tsb membekas dan menyentuh di dalam benak para kaum muslimin sehingga mereka menjadi manusia dari level rendah menjadi manusia yang patut utk di hormati.


Beberapa hari setelah 1 syawal saya berbincang2 dgn salah satu pejabat pemerintah kota bekasi, beliau mengatakan kalau dia dan keluarganya menjadikan film omar "santapan sahur kedua". dan mereka tidak pernah melewatkannya
tapi mengapa pejabat itu masih menggunakan kendaraan dinas utk keperluan keluarganya. sedangkan umar bin khattab tidak seperti itu. (tidakkah beliau berfikir akan hal itu???)

kemudian saya pernah ngobrol dgn seorang pengusaha kelas "ikan kakap" di bekasi, beliau keluarga yang menjadikan film omar sebagai menu tambahan penambah nutrisi keimanan. dan seluruh keluarganya harus kumpul utk menonton film tersebut,
tapi mengapa beliau dan keluarganya jarang sekali datang ke mesjid memenuhi "undangan" Allah utk shalat berjamaah. sedangkan umar bin khattab pernah menginfakkan seluruh kebunnya gara2 terlambat dtg ke mesjid utk shalat berjamaah.

belum lagi perbincangan-perbincangan saya dgn beberapa ustadz yang sering nongol di televisi dgn gaya hidup yang mencolok mata para kaum dhuafa.

mereka mengaku sebagai juru dakwah yang ingin mempresentasikan ajaran Muhammad SAW dan para sahabatnya. tetapi kehidupan Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak ingin kalian contoh hai para ustadz selebririts. Lihatlah bagaimana Muhammad SAW dan para sahabatnya berpenampilan sederhana tidak berlebihan padahal mereka para pemimpin negara dan pengusaha.

saya sangat berharap film omar mampu menjadi mesin pencuci otak para kaum muslimin di negeri ini yang otaknya sudah di cekokin oleh kebudayaan "alien"
dan sebagai konsumen yang di tuntut cerdas, seharusnya kita mampu mengambil contoh dan kita terapkan di kehidupan kita, jangan hanya mengatakan " semalam saya nonton film omar dan bagus sekali filmnya" tapi di saat bersamaan dia sedang melakukan sesuatu yang di larang oleh umar bin khattab. (Fefen Alif Sugandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar