17 Oktober 2012

Kisah di Kereta Api

 

Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela.
Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan rasa girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya:

”Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu… mereka berjalan seakan-akan menyusul kita”.

Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.

Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang dgn jengkel mengamati tingkah pemuda yang kekanak-kanakan itu. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu. Tidak lama pemuda itu kembali berteriak:

“Ayah, lihat itu, itu awan khan…? lihat… mereka juga ikut berjalan bersama kita juga…”.

Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
 

Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:

“Kenapa anda tidak membawa anak anda yang idiot ini ke dokter jiwa?”

Sejenak, ayah pemuda itu terdiam. Lalu ia dia menghela napas & menjawab:
“Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan semenjak lahir. ia baru dioperasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya sendiri”.

Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.

¤ Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan mem-vonis seseorang dengan apa yg anda lihat saja. Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan sangat tercengang.


1 komentar:

  1. Betul, jangan meng-judge seenaknya, kita gak tahu keadaan seseorang yang sebenarnya. Cerita Inspirasi ini sangat bagus sekali, thanks admin ^_^

    BalasHapus